CARA MENGATASI STRES KULIAH DAN TETAP PRODUKTIF

Tiga jenis plagiarisme dari kategori adalah intentional, unintentional, dan inadvertent. Pada dasarnya ketiga jenis plagiarisme ini memiliki benang merah berupa kesengajaan, ketidaksengajaan, dan kelalaian. Cooper (2016b) menjelaskan bahwa plagiarisme tidak dapat dipandang dari motivasinya, plagiarisme tetaplah plagiarisme. Intentional plagiarism terjadi ketika penulis secara sengaja melakukan aksi plagiarisme (Barnett & Campbell, 2012), disebut pula dengan istilah deliberate plagiarism (Marshall & Rowland, 1998).
Unintentional plagiarism adalah bentuk yang berlawanan dengan jenis yang pertama, ditandai dengan ketidaksengajaan. Barnett dan Campbell (2012) memaparkan bahwa penulis mendengar atau membaca kata, frase, atau ide orang lain dan kemudian melupakan sumbernya. Pelaku berpikir bahwa apa yang ia tulis adalah ide orisinalnya. Inadvertent plagiarism adalah bentuk terakhir dari tipe motivasi plagiarisme. Jenis ini mirip dengan unitentional plagiarism, perbedaannya adalah pelaku lalai atau lengah mengabaikan sumber pemikiran atau tidak mencatat kutipan (Barnett & Campbell, 2012).
Patchwriting adalah menyalin teks yang pernah ada sebelumnya tanpa menyebutkan sumber orisinal (Roig, 2003). Tindakan ini menurut Roig termasuk menggunakan sinonim dan memperpendek/memperpanjang frase. Inappropriate praraphrasing, mirip patchwriting, tetapi sumber orisinal tetap disebutkan, hanya saja sedikit dilakukan perubahan tanpa diberi tanda petik yang mengindikasikan bentuk kutipan langsung (Cooper, 2016a).
Inappropriate praraphrasing terjadi ketika penulis melakukan kutipan tidak langsung, alih-alih menggunakan kalimat yang dibuat sendiri dengan ide pokok yang sama dengan sumber aslinya (parafrase), tetapi pelaku plagiarisme jenis ini hanya mengganti, menambah, atau mengurangi beberapa kata dalam 1 kalimat/paragraf dengan tetap mencantumkan sumber sitasi. Summaries adalah menyingkat tulisan orang lain tanpa menyebut sumber atau tidak menggunakan pengutipan secara baik (Cooper, 2016a).
Terdapat 3 langkah yang dapat dilakukan untuk menghindari plagiarisme Cooper (2016b): (1) Menghindari pencurian ide “intellectual theft” dengan menyitasi sumber orisinal, sumber yang paling representatif, atau sumber paling terbaru. (2) Melakukan pengutipan dan parafrase. (3) Menggunakan layanan uji plagiarisme.
Beberapa alasan berikut memperbolehkan untuk self-citation (Pandita & Singh, 2017): (1) Mengembangkan studi sebelumnya. (2) Mengisi gap (celah) penelitian terbaru dengan menggunakan temuan terdahulu. (3) Memperbaiki atau memasukkan perubahan yang diperlukan pada suatu temuan sebelumnya. (4) Spesialisasi yang hanya mengarah pada penulis tersebut, ia yang lebih banyak menguasai topik tersebut. Sementara yang kurang etis adalah (5) meningkatkan angka H-Index melalui jumlah sitasi yang banyak.
Pencegahan plagiarisme menjadi tanggung jawab semua pihak. Bagi para pengelola jurnal sangat penting untuk menjelaskan kebijakan dan aturan mengenai plagiarisme di halaman jurnal online (Horbach & Halffman, 2019).
Barnett, J. E., & Campbell, L. F. (2012). Ethics issues
in scholarship. In S. J. Knapp (Ed.), PA handbook of ethics in psychology: Vol.
2. Practice, teaching, and research (pp. 309–333). Washington, DC: American
Psychological Association.
Cooper, H. (2016a). Ethical choices in research: Managing
data, writing reports, and publishing results in the social sciences.
Washington, DC: American Psychological Association.
Cooper, H. (2016b). Principles of good writing: Avoiding
plagiarism. Retrieved January 27, 2019, from APA Style Blog website: https://blog.apastyle.org/apastyle/2016
/05/avoiding-plagiarism.html
Horbach, S. P. J. M., & Halffman, W. (2019). The extent
and causes of academic text recycling or “selfplagiarism.” Research Policy,
48(2), 492– 502. doi: 10.1016/j.respol.2017.09.004
Marshall, L., & Rowland, F. (1998). A guide to learning
independently, 3rd Edition. Melbourne: Addison Wesley Longman.
Pandita, R., & Singh, S. (2017). Selfcitations, a trend
prevalent across subject disciplines at the global level: an overview.
Collection Building, 36(3), 115–126. doi: 10.1108/CB-03-2017-0008
Roig, M. (2003). Avoiding plagiarism, selfplagiarism, and
other questionable writing practices. Retrieved from https://ori.hhs.gov/avoidingplagiarism-self-plagiarism-and-otherquestionable-writing-practices-guideethical-writing
The Office of Research Integrity. (1994). ORI policy on
plagiarism. ORI Newsletter, 3(1), 5–6. Retrieved from http://ori.hhs.gov/ori-policyplagiarism
Komentar
Posting Komentar